Ketiga Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti. Yang bermakna bahwa segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap lembut hati, sabar dan bijak sana. Itu sebabnya manusia hendaknya lebih mengutamakan akhlakul karimah, di dunia tidak hidup dengan sikap sombong dan tidak gemar membuat kerusakan SuroDiro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti KUL KUTHUK KADHAL KESIT, YEN GAK KESIT DUDU KADHAL. Dari awal mula yg namanya KUL itu yah KUTHUK ( jalanya pelan, merambat ), Lah si Kadhal itu KESIT (laju, cepat jalannya). Nah si KUL tadi jangan coba-coba ingin menyamai SuroDiro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti. 130 likes. Keangkaramurkaan di atas jagad raya hanya akan mampu di lebur dengan hati yang bersih sesuai ajaran Tuhan yang suci Pangastuti(panembah) disini dapat diartikan dengan penerapan laku-linggih dan solah muna-muni (perilaku dan ucapan) dalam penerapan Basa Basuki. Itulah "Sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti", yang mampu mengalahkan sifat yang mengarah ke "adigang, adigung, adiguna" Sebuah ajaran yang patut kita renungkan pada abad ke-21 ini. ArtiSuro Diro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti, Kata-kata Filsafah Masyarakat Jawa Arti dari pangastuti adalah kasih sayang. Pangastuti juga bisa diartikan kebijaksanaan, atau benih-benih DeskripsiKonten Blog Anda di Sini. Hastungkara Pambuka (donga pambuka) Assalamu'alaikum wr. wb Ø Bapa/Ibu Dwija ingkang dahat kinurmatan (tuhu kinurmat) Ø Acaraini diselenggarakan pada Rabu, (27/7/2022) dan berakhir pada hari Kamis, (28/7/2022) di Gedung NU Kabupaten Temanggung dengan tema "Suro Diro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti". Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti" This means that all hard-hearted, petty, insidious nature, can only be defeated with a wise, gentle and patient attitude. Java has diverse traditions and cultures. One of them is an oral tradition in BcDzdG. Suro Sura bermakna keberanian. Dalam diri setiap manusia, bersemayam sikap berani yang bisa muncul kapan saja. Bahkan seorang penakut pun sejatinya memiliki keberanian yang bisa muncul ketika dibutuhkan atau karena terpaksa. Ketika benih-benih keberanian ini muncul, ia bisa membawa dampak yang positif dan juga negatif. Di satu sisi sikap berani ini perlu diasah untuk mengarungi kerasnya hidup. Namun di sisi yang lain, bagi yang tidak bisa mengendalikannya, ia bisa menjadikan seseorang lepas kendali, angkuh dengan kemampuannya, dan akhirnya mudah baginya untuk berbuat sewenang-wenang dan bertindak angkara Dira artinya yaitu kekuatan. Dengan adanya keberanian, maka kekuatan pun bisa diraih dengan mudahnya. Kekuatan dapat berwujud kekuatan lahir dan kekuatan batin. Kekuatan lahir bisa berasal dari kekuatan fisik atau badan yang kuat, sedangkan kekuatan batin diperoleh atas bantuan dari Allah dan erat kaitannya dengan keimanan seseorang bisa mengimbangi kekuatan lahirnya dengan kekuatan batin yang berasal dari Allah, maka ia bisa menjadi orang yang membawa manfaat bagi orang yang meraih kejayaan adalah ketika kekayaan yang dimilikinya menjadikannya semakin dermawan, ilmu yang dimilikinya menjadikan ia semakin rendah hati, serta pangkat dan jabatan yang diraihnya membuatnya semakin merakyat dan peduli dengan yang arti dari kejayaan bukan hanya soal meraih materi atau kenikmatan duniawi jika kejayaan hanya dihitung berdasar materi dan kenikmatan duniawi semata, maka yang terjadi adalah sikap sombong, angkuh dan kebanggaan yang berlebihan akan kemampuan diri yang telah berhasil menggapai apa yang biasa diartikan sebagai gelar kebangsawanan, atau kaum yang hidup serba kecukupan dan bergelimang harta. Ningrat juga bisa dimaknai kaum terpandang yang diperoleh dari faktor keturunan, baik itu keturunan raja bangsawan, atau pun keturunan dari tokoh berpengaruh seperti Ulama, Kyai dan keluarga ningrat atau bangsawan tentunya patut disyukuri. Hendaknya kelebihan ini bisa menjadikannya seorang yang rendah hati dan peduli kepada orang-orang yang kurang pada tempatnya jika dengan trah keturunan itu seseorang menjadi sombong dan seorang ningrat yang serba berkecukupan dan dihormati banyak orang memang sarat akan godaan. Kemewahan dan rasa hormat dari orang lain sering kali membuat seseorang mudah untuk menjadi sombong akan segalanya yang ia seperti itu juga membuatnya mudah untuk merendahkan dan menghina orang- orang yang di bawah derajatnya. Sesuatu yang mestinya disyukuri dengan tindakan baik, namun karena kesombongannya justru akan membuatnya celaka di kemudian artinya adalah juga bisa diartikan dengan sirna, tunduk atau menyerah dan dari lebur disini kaitannya dengan rangkaian kata dari falsafah ini adalah akan dilebur atau dimusnahkan atau dihancurkan. Ini mempunyai arti sesuatu yang nantinya akan adalah bentuk kata sambung yang berarti oleh atau dari pangastuti adalah kasih sayang. Pangastuti juga bisa diartikan kebijaksanaan, atau benih-benih kebaikan, baik dalam arti ibadah kepada kepada Tuhan Yang Maha Kuasa ataupun berbuat baik kepada sesama dikatakan bijaksana bila perkataan dan perbuatannya menghasilkan hal yang baik, baik bagi dirinya dan baik bagi orang bersikap bijaksana maka lingkungan akan menjadi damai dan sejahtera karena tercapainya keseimbangan antara hak dan tanggung jawab. Semua itu hanya bisa diwujudkan dengan sikap lemah lembut dan kasih kesemua rangkaian kata-kata di atas yang disatukan, maka terciptalah ungkapan Suro Diro Jayaningrat Lebur dening sifat yang disebutkan dalam rincian di atas ada dalam diri setiap disatukan, maka makna keseluruhan dari falsafah Surodiro jayaningrat Lebur Dening Pangastuti ini adalah bahwa Keberanian, Kekuatan, Kejayaan, dan Kemewahan yang ada di dalam diri manusiadi mana sifat-sifat itu seringkali membuat manusia menjadi sombong, penuh angkara murka, dan mudah bertindak sewenang-wenang kepada orang lain, semuanya itu akan dikalahkan dan dihancurkan oleh Kebijaksanaan, Kasih Sayang, dan Kebaikan yang ada di sisi lain dari manusia itu sendiri.SP