Membudayakannilai-nilai demokrasi di sekolah membutuhkan prinsip kebebasan berpendapat, kesamaan hak dan kewajiban, tumbuhnya semangat persaudaraan antara siswa dan guru. Prinsip-prinsip tersebut harus selalu menyertai pembelajaran di kelas pada mata pelajaran apapun. Kehidupan sekolah merupakan jembatan atau transisi bagi anak dalam rangka sebagaiwahana pendidikan demokrasi dalam pengembangan budaya demokrasi konstitusional di Indonesia. Urgensi penulisan buku ini berawal dari sebuah tesis Branson (1998) bahwa membangun budaya demokrasi tidaklah diwariskan, tetapi memerlukan proses pembelajaran dan pengamalan berdemokrasi. Untuk tujuan itu, maka dibutuhkan model pendidikan 2 Berbudaya politik kewarganegaraan (civic culture). 3. Berkemampuan berpikir kritis dan kreatif. Substansi Materi Nilai moral P4 sebagai tafsiran tunggal rezim. Demokrasi politik, demokrasi ekonomi dan demokrasi sosial yang dikembangkan terutama dari disiplin ilmu politik, hukum dan filsafat moral/filsafat Pancasila. Strategi Pembelajaran. Budayademokrasi dapat menghindari tindak sewenang-wenang terhadap warganegara karena Negara demokrasi mengakui supremasi hukum. Negara dengan praktik pemerintahan yang dipilih oleh rakyat. Dulu, tidak sedikit penguasa yang cenderung bertindak otoriter, diktator, membatasi partisipasi masyarakat atau rakyat dan lain-lain karena para pengusaha 3 Jelaskan mengapa lembaga-lembaga yang berfungsi menjamin keadilan perlu di pantau dan dikontrol oleh masyarakat. 4. Jelaskan dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak terbuka dalam bidang sosial budaya. 5. Jelaskan mengapa perlu ada kekecualian terhadap prinsip keterbukaan. PendidikanDemokrasi bagi generasi muda di Indonesia sangat penting karena dengan adanya pendidikan demokrasi bisa menjadi salah satu cara untuk mencetak generasi muda yang cerdas, solutif, dan memiliki tanggung jawab sebagai warga negara yang baik dalam membangun demokrasi. Tujuan Nasional juga mampu tercapai jika sosialisasi nilai-nilai Kehidupanyang demokratis sangat penting dikembangkan dalam berbagai lingkungan kehidupan. Kehidupan yang demokratis dapat menjamin adanya asas kedaulatan rakyat, hak-hak asasi manusia, serta persamaan di depan hukum sehingga dapat terwujud masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasasila. Pada hakikatnya, sebuah negara bisa disebut Berdasarkanpendapat di atas menunjukan bahwa pendidikan demokrasi merupakan tuntutan untuk terwujudnya masyarakat madani. Oleh karena itu prinsip-prinsip demokrasi seperti kebebasan politik, kebebasan intelektual dan kebebasan untuk berbeda pendapat merupakan prinsip yang harus dilaksanakan pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 31Gb. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu dari kata demos dan kratos. Demos artinya rakyat, dan kratos yang berarti sederhana demokrasi dapat diartikan pemerintahan yang dipegang oleh rakyat atau dapat juga diartikan sebagai kekuasaan tertinggi ditangan merupakan tempat siswa belajar segala sesuatu termasuk belajar demokrasi. Mempelajari demokrasi tidak hanya teori demokrasi, tetapi dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Membudayakan nilai-nilai demokrasi di sekolah membutuhkan prinsip kebebasan berpendapat, kesamaan hak dan kewajiban, tumbuhnya semangat persaudaraan antara siswa dan guru. Prinsip-prinsip tersebut harus selalu menyertai pembelajaran di kelas pada mata pelajaran sekolah merupakan jembatan atau transisi bagi anak dalam rangka penanaman nilai-nilai demokrasi dalam diri seorang anak. Dalam ini sekolah merupakan pengganti orang tua dalam mendidik seorang anak. Penanaman-penanaman niliai demokrasi ini biasanya dilakukan dengan mengajarkan kepada anak tentang nilai-nilai demokrasi, misalnya melalui pembelajaran di kelas. Untuk mengaplikasikan nilai-nilai demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah memberikan sarana kepada siswa berupa organisasi-organisasi. Organisasi ini bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa untuk lebih bersifat demokratis, bertanggung jawab, serta menghargai sehingga diharapkan dapat berguna sebagai bekal siswa Yang nantinya akan terjun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai seorang siswa juga harus belajar berdemokrasi dengan membiasakan hidup secara demokratis. Sekolah merupakan tempat yang tepat untuk berlatih dan mengembangkan nilai-nilai demokrasi. Budaya demokrasi dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan di sekolah. Di bawah ini akan saya sebutkan penerapan demokrasi di sekolah diantaranya1. Musyawarah Kelas, musyawarah adalah suatu wujud pelaksanaan demokrasi. Musyawarah kelas dilakukan untuk membahas persoalan yang dihadapi kelas tersebut, misalnya membentuk kelompok kerja, lomba kebersihan, lomba pentas seni, dan lain-lain. Dalam mengambil sebuah keputusan diusahakan diperoleh dengan cara musyawarah Pemilihan Ketua Kelas, dapat dilakukan dengan musyawarah mufakat. Jika musyawarah mufakat tidak berhasil membuahkan keputusan bersama, biasanya dilakukan atau ditempuh dengan cara pemungutan suara/voting. Cara ini ditempuh jika terdapat lebih dari satu calon ketua kelas yang sama Pemilihan Ketua OSIS Organisasi Intra Sekolah. 4. Membuat Koperasi Sekolah, salah satu bentuh kegiatan badan usaha yang bersifat demokrasi dilingkungan sekolah adalah koperasi sekolah. Sejalan dengan semangat demokrasi, koperasi terkenal dengab semboyannya "dari anggota, oleh anggota, dan intuk anggota". Adanya koperasi sekolah dapat membantu anggota dengan menyediakan berbagai kebutuhan Menghargai Perbedaan Agama di lingkungan Menghargai Pendapat orang lain terutama kepada teman sekolah. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Indonesia merupakan negara demokrasi yang mana pemerintahannya dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi di Indonesia sendiri merupakan demokrasi secara konstitusional dikarenakan rumusan nilai dan normanya ada di dalam UUD 1945 dan sesuai aturan hukum yang berlaku. Di Indonesia pelaksanaan Demokrasi mengalami pergantian mulai dari Demokrasi Liberal 1950-1959, Demokrasi Terpimpin 1959-1965, Demokrasi Pancasila pada masa orde baru 1966-1988, dan Demokrasi Era Reformasi yang hingga kini masih digunakan sejak tahun 1988. Dilihat dari demokrasi mengalami beberapa kali pergantian menunjukkan bahwa demokrasi itu bukanlah sesuatu yang turun temurun/ diwariskan dengan sendirinya namun sebaliknya yakni demokrasi ditangkap dan dicerna melalui proses belajar. Demokrasi di Indonesia saat ini belum berjalan secara efektif dan sesuai harapan. Contohnya masih banyak korupsi yang merajalela di kalangan pejabat negara, kasus pelanggaran HAM yang belum teratasi dengan baik, penegakan hukum yang masih lambat dalam mengatasi masalah, masyarakat yang mengalami kekerasan oleh aparat, dll. Agar dapat mengatasi contoh masalah di atas, pendidikan demokrasi sangat diperlukan bagi generasi muda penerus bangsa. Dengan adanya pendidikan demokrasi diharapkan generasi muda mampu berperilaku dan bertindak demokratis, memberikan jalan keluar dari beragam masalah mengenai bangsa dan negara, serta memperlihatkan keaktifan generasi muda dalam berpartisipasi secara nyata demi terlaksananya demokrasi yang sesuai dengan apa yang Demokrasi bertujuan membimbing serta mengarahkan generasi muda supaya pola pikir mengenai demokrasi mampu terbina dengan baik, dimana pendidikan demokrasi di dalamnya memuat sosialisasi akan nilai-nilai demokrasi agar dapat diterima dan dijalankan oleh warga negara. Nilai-nilai demokrasi dapat berupa sikap toleransi antarsesama, kerjasama, kebebasan berpendapat, Menghormati orang lain, dll. Ada dua hal yang ditekankan dalam pendidikan demokrasi yakni demokrasi sebagai konsep yang makna serta sikap perilaku tergolong demokratis, dan yang kedua adalah demokrasi sebagai praksis atau sebagai suatu sistem kinerja demokrasi terikat dengan suatu peraturan tertentu. Luaran yang diharapkan dari adanya pendidikan demokrasi yaitu generasi muda mampu mengetahui tentang demokrasi itu sendiri, kemudian ikut serta dalam melakukan demokrasi, dan membangun demokrasi. Yang lebih penting yaitu dalam pendidikan demokrasi harus bisa berinovasi untuk kemajuan demokrasi di Indonesia serta dalam perencanaannya harus dilakukan dengan matang supaya mendapatkan luaran yang diharapkan. Pendidikan Demokrasi bagi generasi muda di Indonesia sangat penting karena dengan adanya pendidikan demokrasi bisa menjadi salah satu cara untuk mencetak generasi muda yang cerdas, solutif, dan memiliki tanggung jawab sebagai warga negara yang baik dalam membangun demokrasi. Tujuan Nasional juga mampu tercapai jika sosialisasi nilai-nilai demokrasi dalam pendidikan demokrasi tersampaikan dengan baik dan sesuai dengan yang direncanakan. Generasi muda yang mendapatkan pendidikan demokrasi mampu memahami serta menyelesaikan masalah mengenai bangsa dan negara yang kemungkinan akan terjadi di masa mendatang dengan cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab. Jadi, pendidikan demokrasi sangat penting bagi generasi muda saat ini dalam menghadapi masalah-masalah demokrasi di masa yang akan datang. Lihat Ruang Kelas Selengkapnya Mengembangkan Sikap Demokrasi Mengembangkan Sikap Demokrasi Dalam rangka mengoptimalkan perilaku budaya demokrasi maka sebagai generasi penerus yang akan mempertahankan negara demokrasi, perlu mendemonstrasikan bagaimana peran serta kita dalam pelaksanaan pesta demokrasi. Prinsip-prinsip yang patut kita demonstrasikan dalam kehidupan berdemokrasi, antara lain sebagai berikut a. Membiasakan untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku. b. Membiasakan bertindak secara demokratis bukan otokrasi atau tirani. c. Membiasakan untuk menyelesaikan persoalan dengan musyawarah. d. Membiasakan mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan atau anarkis. e. Membiasakan untuk memilih pemimpin melalui cara-cara yang demokratis. f. Selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah. g. Selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik kepada Tuhan, masyarakat, bangsa, dan negara. h. Menggunaka kebebasan dengan penuh tanggung jawab. i. Membiasakan memberikan kritik yang bersifat membangun. Perilaku Budaya Demokrasi dalam Lingkungan Keluarga a. Lingkungan Keluarga 1 Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan kedudukannya. 2 Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah mufakat. 3 Saling menghargai perbedaan pendapat masing-masing anggota keluarga. 4 Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. b. Lingkungan Sekolah 1 Berusaha selalu berkomunikasi individual. 2 Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, maupun kegiatan yang lain yang relevan. 3 Berani mengajukan petisi saran/usul. 4 Berani menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding. 5 Selalu mengikuti jenis pertemuan yang diselenggarakan OSIS. 6 Berani mengadakan kegiatan yang merupakan realisasi dari program OSIS dan sebagainya. c. Lingkungan masyarakat 1 Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat. 2 Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih. 3 Mengikuti kegiatan rembug desa. 4 Mengikuti kegiatan kerja bakti. 5 Bersama-sama memberikan ususlan demi kemajuan masyarakat. Ada beberapa contoh perilaku yang dapat mendukung tegaknya prinsip-prinsip demokrasi, antara lain sebagai berikut a. Menghindarkan perbuatan otoriter. b. Melaksanakan amanat rakyat. c. Melaksanakan hak tanpa merugikan orang lain. d. Mengembangkan toleransi antarumat beragama. e. Menghormati pendapat orang lain. f. Senang ikut serta dalam kegiatan organisasi misalnya OSIS, Pramuka, PMR dan sebagainya. g. Menentukan pemimpin dengan jalan damai melalui perbedaan pendapat.